Tentangsinopsis.com – Flower of Evil Episode 16, baca daftar lengkap dongeng ini cuma di goresan pena yang ini. Sedangkan postingan wacana Episode sebelumnya baca di sini.
Hyunsu tertembak oleh heesung. menyaksikan heesung yang berani menggantikan pistol milik polisi, hojoon eksklusif menembak heesung. jaesub menyidik hyunsu dan ia masih bernapas sedangkan heesung sudah meninggal dunia.
Hyunsu mengalami gegar otak dan masih belum sadarkan diri, jiwon memasangkan cincin nikah milik mereka ke jari hyunsu. jaesub tiba dan menyampaikan jikalau hyunsu bangkit maka mereka akan menghadapi pengadilan dan public. Jiwon menyampaikan jikalau ia tidak keberatan alasannya ia akan melalui semua ini dengan suaminya.
Setelah empat bulan kemudian jiwon tiba menemui hyunsu yang sudah siuman ini dan akan menghadiri pengadilan haesoo dan menjadi saksi. Hyunsu menginformasikan jikalau di saat ia bangkit dari komanya, ia merasa jikalau ia gres bangkit dari kecelakaan kendaraan beroda empat yang menabraknya.
Ia juga hilang semua kenangan 14 tahun yang ia jalani selaku heesung. jiwon merasa murung dan ia masih tidak percaya jikalau hyunsu ini masih memakai cincin nikahnya.
Hyunsu bersaksi untuk kakaknya dan para audience merasa kasihan dengan hyunsu. namun, jaksa mematahkan keyakinan para warga alasannya hyunsu sudah melalukan penipuan selama 14 tahun terakhir yang mendustai istrinya tanpa tertangkap lembap dan hal itu menghasilkan semua percaya jikalau hyunsu ini berakal berbohong. Pengadilan pun ditunda.
Jaesub, hojoon, dan woocheol memperoleh kejanggalan dengan saksi para warga yang memiliki kontrak bareng tetapi mereka menyaksikan ada saksi yang berlainan dan menyampaikan jikalau kepala desa itu mengambil dan memanfaat duit do min seok. Merekapun menginformasikan jiwon siapa yang sanggup membantunya mengungguli pengadilan.
Hyunsu dan moojin kembali ke mobilnya. Moojin menyuruhnya untuk bersikap baik terhadap jiwon tetapi hyunsu menyampaikan kecemasannya di saat menyaksikan jiwon. Moojin menawan hati hyunsu dengan menyampaikan jiwon datang, tiba-tiba beling mobilnya diketuk oleh jiwon. Jiwon meminta hyunsu untuk ikut dengannya menemui saksi yang sanggup menolong mereka.
Moojin menemui haesoo dan menginformasikan jikalau mereka memperoleh orang yang sanggup membantunya. Haesoo meminta moojin untuk tidak tiba mengunjunginya alasannya ia aib berjumpa dengannya di sel penjara. Namun, moojin menyampaikan jikalau ia tiba alasannya ingin dan senang berbincang-bincang dengannya. haesoo pun juga senang berbincang-bincang dengannya.
Jiwon dan hyunsu tiba ke tempat tinggal jintae. Rumah itu kosong tidak ada respon dari dalam. Hyunsu pun tahu jikalau orang itu niscaya tidak mau bersaksi untuknya. Jiwon menyampaikan jikalau ia tadi menelponnya dan ia menyetujuinya. Kemudian jiwon menyaksikan pesan dari jin tae jikalau ia menawan ucapannya dan tidak mau bersaksi.
Hyunsu mengajaknya pulang saja tetapi jiwon bersikeras ingin menanti jin tae pulang dan memohon kepadanya. Tiba-tiba hujan turun, jiwon tersenyum senang sembari menikmati air hujan yang mengenai tangannya.
Hyunsu yang menyaksikan hal itu ikut tersenyum. Namun, ia mendengar ucapan-ucapan yang mengingatkan dirinya mendustai dan mempergunakan jiwon sehingga ia eksklusif menyingkir dari jiwon. Saat hujan sudah reda, hyunsu memerintahkan jiwon untuk pulang dan ia akan menanti jin tae sendiri.
Namun, jiwon menyampaikan jikalau dirinya akan ikut. Kemudian jiwon mengajukan pertanyaan mengapa hyunsu masih memakai cincin itu, hyunsu menyampaikan jikalau masih belum sudah biasa melepasnya kemudian ia melepaskan cincin itu dan mengembalikannya terhadap jiwon. Tiba-tiba jin tae tiba dan mereka pun mengejarnya.
Mereka berbincang-bincang di suatu kafe. Jiwon merekam obrolan mereka. jin tae membeirtahu jikalau pamannya mempergunakan dan mengambil duit milik peninggalan do minseok yandigunakan untuk pengusiran setan di dalam tubuh hyunsu. ia tidak mau bersaksi alasannya pamannya ini berjanji akan memberi ongkos kuliah kepadanya dan kini ia merupakan guru sekolah dasar sehingga ia tidak mau gambaran dan kehidupannya hancur alasannya masa lalunya.
Hyusu pun memerintahkan jin tae untuk memiih keputusannya sendiri apakah ia akan bersaksi atau tidak alasannya keputusannya ini sanggup menjadikannya tidak merasa bersalah pada dirinya sendiri. Hyunsu juga menyampaikan jikalau dirinya ini sudah memaafkan jin tae detik ini juga. Mendengar hal itu, jiwon tidak percaya dengan ucapan hyunsu.
Setelah itu, mereka pulang dengan kendaraan beroda empat jiwon. Hyunsu menyampaikan jikalau dirinya tahu apa yang sedang dipikirkan jiwon. Ia menginformasikan jiwon jikalau dirinya tadi berbohong padahal ia sungguh murka sampai ingin mematahkan lehernya.
Tiba-tiba jintae menelponnya dan menyampaikan jikalau dirinya akan bersaksi untuknya. Hyunsu juga menginformasikan jiwon jikalau dirinya ini tahu apa yang ingin didengar jiwon. Hyunsu pun menyampaikan jikalau jiwon niscaya ingin mendengar ucapan hyunsu yang masih menyayangi jiwon meskipun ingatannya hilang.
Jiwon eksklusif menangis dan menyampaikan jikalau hyunsu ini sungguh jahat. Hyunsu juga menangis alasannya ia tidak tahu apa yang terjadi 14 tahun terakhir tetapi ia sanggup mengolah makanan kuliner yang tidak pernah ia makan dan kemampuan logamnya sungguh mahir.
Moojin pulang dan terkejut menyaksikan kulkas yang berisi kuliner yang dibeli hyunsu. di saat hyunsu pulang, ia memarahinya dan menanyakan apa yang ditangani dengan kulkasnya.
Hyunsu menginformasikan jikalau ia secara tidak sadar berbelanja itu. Hyunsu menanyakan wacana keterkaitannya dengan jiwon terhadap moojin apakah ia akan menyakitinya jikalau ia memintanya untuk berpisah.
Eunha menanyai ibunya apakah orangtuanya ini bercerai. Jiwon pun mengajukan pertanyaan apa yang menghasilkan eunha berpikir seumpama itu. Eunha diberitahu temannya jikalau namanya meningkat menjadi cha eunha maka ayah dan ibunya ini bercerai.
Jiwon menenangkan eunha dan menanyainya apakah eunha ingin ayahnya bahagia. Ia ingin hyunsu menjalani hidup yang bebas alasannya suaminya ini hidup dengan identitas orang lain.
Jiwon menemui haesoo. Haesoo berterima kasih atas apa yang ditangani jiwon untuk membantunya dan hyunsu tetapi jiwon menyampaikan jikalau dirinya tidak pantas memperoleh ucapan terima kasih ataupun maaf. Ia juga menyampaikan jikalau dirinya sudah merelakan hyunsu.
Keesokkannya mereka menghadiri pengadilan. Hakim menyatakan jikalau haesoo dan hyunsu ini tidak bersalah sehingga semua bahagia.
Hyunsu tiba menemui mija dan menanyakan kabarnya. Mija pun merasa heran alasannya ia tahu jikalau hyunsu hilang kenangan tetapi ia tiba kemari. Hyunsu juga menginformasikan jikalau iamengunungi manwoo. Manwoo masih menganggapnya selaku heesung anaknya untuk lari dari kenangan kelamnya.
Hyunsu pun menanyakan wacana seumpama apa sosok jiwon bagi dirinya terhadap mija. Mija menginformasikan jikalau dahulu hyunsu tidak memperkenalkan jiwon terhadap mereka sehingga ia berpikir jikalau hyunsu tidak mau terbongkar rahasianya tetapi ternyata hyunsu ini menyayanginya. Mija pun kembali masuk ke sel dan meninggalkan hyunsu.
Moojin tiba ke tempat tinggal haesoo dan menyaksikan semua sudah kosong tanpa barang apapun. Ia teringat dimana ia, haesoo, dan hyunsu merayakan kesuksesan mereka di pengadilan. Haesoo menyampaikan jikalau dirinya ingin berpergian untuk memulai hidup yang gres dengan apa yang ingin ditujunya.
Mendengar hal itu, moojin eksklusif murung dan berargumentasi pulang alasannya pekerjaan. Haesoo mengkode hyunsu untuk memburu moojin. Di depan café itu, moojin menangis alasannya haesoo akan meninggalkannya. Hyunsu tiba dan menjajal menghiburnya.
Moojin menyampaikan jikalau dirinya ini akan melalaikan haesoo. Hyunsu membiarkan moojin untuk menegaskan keputusannya sendiri. Kemudian moojin memperoleh telepon dari haesoo. Mereka pun mulai bertukar kabar memalui telepon.
Hyunsu menyusuri jalan dan teringat ucapan kakaknya. Haesoo menyuruhnya mencari jalan untuk hidup barunya. Hyunsu pun galau apa yang mesti dilakukannya. Haesoo menyampaikan jikalau cuma dirinyalah yang tahu apa yang mesti ditujunya.
Hyunsu berhenti dimana ia teringat masa mudanya dengan jiwon yang meneduh dari hujan bersamanya. Tiba-tiba hyunsu memperoleh telepon dari makelar.
Hyunsu tiba di rumah yang hendak dibelinya. Ia tidak tahu jikalau rumah itu miliknya dan jiwon dulu. Ia masuk ke bengkelnya dan melihat-lihat. Ia menyaksikan kartu bisnis bengkel itu tetapi ia tidak menyaksikan nama yang tertera disana. Ia juga kesengsem dengan bukuyang ad disana sehingga ia membacanya.
Tulisan-tulisan itu mengingatkannya terhadap jiwon. Tiba-tiba jiwon tiba untuk menemui orang yang hendak berbelanja rumahnya. Ia memerintahkan orang itu untuk tidak menjamah buku itu. Saat hyunsu berbalik tubuh jiwon terkejut dan membiarkan hyunsu untuk mengambil barangnya alasannya itu semua miliknya.
Hyunsu menanyainya apakah jiwon akan pergi dari sini. Jiwon menginformasikan jikalau ia ingin menjalani hidup yang gres tanpa berpapasan dengan hyunsu. hyunsu pun menangis alasannya disaat hyunsu berlangsung kearahnya, jiwon justru lari darinya. Jiwon menyaksikan tangan hyunsu yang sarat perban sehingga ia mengajukan pertanyaan apa yang menjadikannya seumpama ini.
Hyunsu menginformasikan jikalau semenjak ia melepaskan cincinnya niscaya ada aja yang menghasilkan tangannya terluka. Mendengar hal itu, jiwon memasangkan cincin milik hyunsu kembali. Hyunsu menyampaikan jikalau ia mengajak jiwon untuk mencari ingatannya yang dahulu bareng dan ia akan lebih berbuat baik kepadanya serta lebih peduli.
Mendengar perkataan hyunsu menghasilkan jiwon teringat ucapannya dahulu yang dikatakannya terhadap hyunsu di saat permulaan mereka bersama. Jiwon pun memeluknya dan hyunsu pun menciumnya.
Mereka pun menjemput eunha di sekolahnya, hyunsu merasa khawatir jikalau eunha tidak akan menyukainya tetapi jiwon menenangkannya alasannya ia percaya eunha akan menyukainya. Setelah dijemput jiwon, eunha mengundang ayahnya dari kejauhan.
Ia eksklusif memeluknya dan menghasilkan hyunsu teringat dimana ia menggendong eunha di saat masih bayi. Eunha menanyakan kado yang ayahnya berikan alasannya ia berpikir ayahnya ini gres pulang dari liburannya.
Namun, hyunsu tidak menenteng kado apapun. Eunha tidak memedulikanya alasannya ayahnya ini sudah cukup selaku hadiah. Hyunsu pun menggendong eunha dan disusul jiwon memeluk mereka bersama.
Tamat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar