Sinopsis The Legend Of Jin Yan Episode 4 Part 1 – Episode sebelumnya baca di sini. Untuk menyaksikan lengkap Kalian sanggup cari selengkapnya di goresan pena yang ini. Yuk simak berikut ini..
Kediaman Wen
Pangeran Jin berjumpa dengan Suyu.
Pangeran Jin, “Kenapa kau yang berada disana?”
Suyu, “Sujin sudah kabur, saya menggantikannya untuk melindungi keluarga Wen, dan berharap sanggup berjodoh denganmu, namun alhasil malah menyerupai ini”
Pangeran Jin mengingatkan Suyu, “cinta yang mendalam sulit untuk ditolak, mungkin ini semua sudah takdir”.
“Takdir..” ucap Suyu dengan sedih.
Tiba-tiba Suyu memeluk Pangeran Jin, lalu ia meminta santunan agar Pangeran Jin merahasiakan identitasnya, ia sudah pasrah dengan takdir.
Pangeran Jin cuma melongo di saat Suyu memeluknya. Pangeran Jin berjanji akan menolong Suyu.
Kuil Muchen
Pangeran Yu menjinjing Jinyan ke Kuil Muchen, lalu ia pergi. Saat tertidur Jinyan memimpikan Suyu menikah ke kediaman kerajaan.
Jinyan terbangun dari mimpinya.
Jinyan memperhatikan sekitar, ia cuma menyaksikan seorang biksu, serta Plakat Giok Emas milik Pangeran Yu berada disampingnya.
Jinyan berupaya mencari Pangeran Yu (Jinyan berpikir Pangeran Yu sudah dibawa serigala, sebab ia menyaksikan darah di tanah).
Biksu Kuil Muchen menyediakan Jinyan amulet takdir yang diminta oleh Jinyan.
Jinyan mendengar bunyi upacara masuk ke kediaman kerajaan, ia bergegas lari menuju rumahnya.
“Mimpiku jadi kenyataan lagi” gumam Jinyan dengan panik.
Jinyan berupaya memburu tandu Suyu. Nyonya Wen menyaksikan Jinyan pribadi mendelegasikan pengawal untuk menangkapnya.
Kediaman Ibunda Permaisuri
Suyu memberi hormat terhadap Ibunda Permaisuri.
Selir Wen sengaja menyindir Suyu, “Nona Wen, bukankah mendiang Raja pernah menyediakan Giok Delapan Garis kepadamu, kenapa kau tidak memakainya?”. (Selir Wen merupakan selir Pangeran Yu, dan selir kesayangan Ibunda Permaisuri).
“Giok Delapan Garis” ucap Suyu dengan gugup. Suyu berargumentasi bahwa ia meninggalkan giok tersebut di kuil di saat berdoa.
Selir Wen, “jika tidak ada giok tersebut, bagaimana sanggup menjalankan ijab kabul ?”.
Ibunda Permaisuri menegur kelancangan Selir Wen, tetapi ia baiklah mengenai Giok Delapan Garis, harusnya Suyu menjinjing giok tersebut.
Suyu berjanji akan meminta Ibunya untuk menjinjing giok tersebut.
Kediaman Pangeran Yu
Pangeran Yu kesal, sebab ia tidak sukses menggagalkan pernikahannya.
Zhong Li meminta maaf, “Pangeran, saya tidak berguna. Tidak sanggup mempersiapkan dengan baik, sehingga para pembunuh tersebut memiliki kesempatan”
Pangeran Yu, “mereka mempertimbangkan planning dengan sungguh baik, sedangkan gadis itu ternyata berupaya mengulur waktu”. (Pangeran Yu dan Zhong Li, mudah sekali berpikir negatif, cuma sebab Jinyan timbul di saat serentak para pembunuh muncul, mereka jadi menduga Jinyan merupakan mata-mata).
Pangeran Yu mendelegasikan Zhong Li untuk mengusut Jinyan.
Kediaman Wen
Nyonya Wen menenangkan Jinyan.
Nyonya Wen, “kakakmu sendiri yang bersedia menikah”
Jinyan, “Tidak mungkin, abang tidak akan bersedia menikah. Aku akan mempertimbangkan cara menolong kakak”
Pelayan tiba membawakan surat dari Suyu, “Ibu, duduk kasus ijab kabul sedikit rumit. Saat menikah mesti menjinjing Giok Delapan Garis dari mendiang Raja”
Nyonya Wen mengajukan pertanyaan terhadap Jinyan, “Sujin bukankah giok itu berada di tanganmu?”
Jinyan membantah, “apa Ibu lupa, bukankah Ibu yang menyimpannya?”. (Jinyan berbohong, padahal giok tersebut ada dengannya).
Jinyan menyamar menjadi pramusaji untuk sanggup pergi ke istana dengan argumentasi mengirim giok untuk Suyu.
“Baru sanggup menikah jikalau ada giok tersebut, artinya amulet takdir ini masih sanggup digunakan” gumam Jinyan.
Jinyan memperhatikan tusuk rambut Pangeran Yu sambil tersenyum, “Setelah sukses menyelamatkan kakak, walau hingga ke ujung dunia, saya akan mencari mu”.
Istana
Jinyan dipandu Kasim Xi untuk menuju ke Kediaman Suyu. Jinyan mengaku bahwa ia merupakan pramusaji Suyu dan mereka berdua sudah menyerupai kerabat kandung.
Kasim Xi bahagia mendengarnya, ia berharap Jinyan sanggup menyampaikan hal baik tentangnya di depan Putri Permaisuri (Suyu), agar ia sanggup pindah kiprah dari penjara diam-diam (Kasim Xi diperintahkan di penjara rahasia).
Tanpa sengaja Jinyan menyaksikan Pangeran Yu, “itu dia, kenapa beliau sanggup berada di Kediaman Pangeran?” gumam Jinyan dalam hati.
Jinyan bergegas lari untuk sanggup berjumpa Pangeran Yu, tetapi terlambat.
Kasim Xi memburu Jinyan, tanpa sadar mereka memasuki Taman Plum (memasuki Taman Plum tanpa izin sanggup memperoleh eksekusi pukulan). Penjaga menyaksikan mereka.
Kasim Xi panik, ia secepatnya memukau Jinyan untuk lari darisana, tanpa sadar plakat izin untuk memasuki kediaman Putri Permaisuri milik Kasim Xi jatuh.
Nonton The Legend Of Jin Yan Episode 4 Subtitle Indonesia
All images credit and content copyright : Tencent Video, WeTV
Tidak ada komentar:
Posting Komentar